I LOVE INDONESIA

I LOVE INDONESIA

Jumat, 12 Agustus 2011

Batik made in Indonesia

Definisi awal batik berasal dari penggabungan dua kata Jawa kuno yaitu amba (menulis) dan titik (titik).
Ketika mendengar kata "batik" mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah kain yang di gambar secara manual yang kemudian di tutupi lilin dan canting lalu di celupkan ke dalam bahan pewarna. Gambaran ini memang sudah dikenal sebagai gambaran umum batik Indonesia yang juga biasa disebut"batik tulis". batik jenis ini diketahui sebagai batik jenis terawal yang berkembang di nusantara. namun jenis batik tulis bukanlah satu-satunya yang berada di indonesia. Batik Cap dan Batik Perinting adalah 2 contoh pembuatan batik dengan penggunaan mesin yang lebih advanced.

Teknik pencetakan ini mulai beerkembang setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. Batik Cap dikerjakan dengan suatu alat seperti stempel sedangkan batik Printing dihasilkan dari cetakan mesin. namun dilihat dari segi artistiknya,batik Tulis tetap memiliki nilai estetik yang lebih tinggi daripada batik lainnya. Ini dikarenakan oleh proses pembuatannya yang begitu detail dan manual dan dapat menghabiskan waktu sampai dengan berbulan-bulan.

Pembuatan kain batik secara Manual

Pembuatan kain batik menggunakan Cap
Pembuatan kain batik dengan Printing
Jenis batik juga dapat dibedakan menurut kota asal pembuatannya. batik Solo dan batik jogjakarta sama-sama merupakan batik keraton yang bermotif klasik,tetapi memiliki perbedaan warna yang cukup kontras. batik Solo memiliki warna dominan kuning dan cokelat kekuningan.

Batik Solo         
Sedangkan batik Jogjakarta memiliki warna kombinasi putih,cokelat gelap dan cokelat kehitaman.


Batik Jogjakarta

Lain halnya dengan batik pesisiran seperti batik Pekalongan dan batik Madura.Batik Pekalongan sering kali hadir dengan full colour sedangkan batik Madura cenderung berwarna kemerahan.

Batik Pekalongan

Batik Madura

Perbedaan-perbedaan tersebut juga di pengaruhi oleh banyak hal. Kondisi alam daerah asal batik merupakan salah satu faktor penyebabnya. Contohnya Madura yang merupakan pulau kecil yang dikelilingi laut memiliki kecenderungan menggunakan motif hasil laut pada batik hasil karyanya.

Motif batik juga dipengaruhi oleh budaya asing yang dibawa oleh para pedatang yang datang ke Indonesia. Contohnya batik Pekalongan  yang cukup banyak dipengaruhi oleh unsur budaya Belanda,Arab,Cina,India dan Jepang sehingga memiliki dinamiaka warna dan motif yang berkembang pesat.

Batik Indonesia telah lama menarik perhatian Dunia Internasional. Hasil dari karya anak bangsa ini merupakan salah satu produk tanah air yang paling banyak menarik minat lokal maupun Internasional. Para wisatawan asing cenderung menyukai batik kraton klasik yang menampilkan motif desain yang cukup simpel sementara wisatawan lokal lebih menyukai batik pesisiran yang lebih berani dan kaya akan warna.

" Kondisi sosial dan keluarga dapat berpengaruh dalam pewarnaan pada batik. Di wilayah pedalaman,batik seringkali dikerjakan oleh istri para petani. Mereka memiliki suatu rasa aman karena mereka tahu suami mereka pergi kesawah pada pagi hari dan pasti pulang pada petangnya. Kondisi ini berbeda pada istri para nelayan yang tinggal di daerah pesisir. pekerjaan para nelayan yang kadang harus berpisah jauh dengan keluarga membuat istri para nelayan menjadi pribadi yang lebih tangguh. Batik pesisiran dikenal dengan percampuran warna yang lebih "berani" sebagai bentuk ketangguhan para istri nelayan tersebut. Sedangkan batik pedalaman memiliki warna yang sangat kalem sebagai rasa aman dalam diri mereka "(Arianti SE).
Gambar kain batik di beberapa daerah di Indonesia


Batik Aceh

Batik Bali

Batik Cirebon

Batik Kalimantan
Batik Malang
Masih banyak lagi motif dan jenis batik yang ada di Indonesia yang di setiap daerah menampilkan ciri khas daerah masing-masing yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Gambar beberapa peragaan busana batik









BATIK WARISAN INDONESIA UNTUK DUNIA
 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar